Mengenal Lebih Dekat Sistem Common Rail Pada Fighter FM 65 FS

Diesel common rail adalah jenis diesel yang awalnya diterapkan pada kereta api dan kapal lain.  Saat ini semakin banyak digunakan pada berbagai kendaraan, baik kendaraan penumpang seperti mobil maupun kendaraan niaga seperti truk, bus, dan traktor kontainer.

Diesel common rail

Pengertian Diesel dengan Sistem Common Rail

Dikutip dari Binus.ac.id, mesin diesel jenis common rail membuat tekanan pada ruang bakar dapat diatur sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan. Sementara itu pada sistem injeksi, bahan bakar akan disemprotkan atau disuntikkan pada ruang bakar dengan tekanan yang paling tinggi.

Tekanan  yang berubah-ubah membuat volume bahan bakar yang disemprotkan juga berubah-ubah tergantung dengan tekanan yang dihasilkan. Artinya mesin diesel ini dapat mengontrol jumlah bahan bakar yang diperlukan, sehingga penggunaan bahan bakar lebih efisien, tidak boros.

Kelebihan Truk Fighter Berteknologi Common Rail

Selain membuat penggunaan bahan bakar lebih hemat, teknologi common rail juga memiliki kelebihan-kelebihan lain, yaitu:

  1. Performa mesin lebih baik seperti lebih kuat menempuh jarak yang jauh maupun lebih kuat dalam melewati tanjakan.
  2. Getaran lebih rendah sehingga mesin tidak menderu-deru, membuat  truk Fighter nyaman dikendarai.
  3. Getaran yang lebih rendah tentu membuat suara mesin lebih halus.
  4. Gas buangan atau emisi lebih sedikit. Pada Fighter FM 65 FS, hasil emisinya telah memenuhi standar Euro 4, standar maksimal gas buangan terbaru. Di Indonesia sendiri standar ini baru saja diterapkan tahun 2020 lalu sehingga truk seri Fighter ini memiliki uji emisi yang paling sesuai.

Tidak hanya hemat bahan bakar, truk Fighter ini dapat dimodifikasi, sehingga bisa menggunakan bahan bakar biosolar 30 (B30) yang memiliki harga jauh lebih murah dibandingkan solar biasa. Dengan begitu, para pelaku usaha bisa makin menghemat biaya operasional.

Informasi Lain Tentang Truk Fighter Berteknologi Common Rail

Untuk mendukung performanya, mesin yang digunakan pada seri Fighter ini adalah 6M60 – 1AT1,  yang merupakan mesin diesel direct injection 7.545 cc.

Sebagai medium duty truck, Fighter FM 65 FS memiliki GVM mencapai 16.000 kg. Sedangkan berat chassisnya sendiri adalah 5.050 kg. Dengan begitu, truk Fighter ini dapat mengangkut beban mencapai 7.000 kg.

Sebagai MDT, merupakan hal biasa bila kecepatan yang dapat ditempuh maksimum hanya 92 km/jam. Apa lagi jika melihat kemampuan pendakiannya yang sebesar 41% dari GVM maksimum artinya ia dapat melalui jalan menanjak ketika membawa beban 6.560 kg.

Truk fighter ini dilengkapi dengan 6 ban dan transmisi 6 gigi maju dan 1 gigi mundur,  membuatnya tangguh melewati medan yang ekstrem. Misalnya saja di kabupaten-kabupaten yang memiliki daerah pegunungan dengan jalanan berliku dan tidak beraspal.

Selain performanya yang tangguh, bak truk ini dapat menggunakan 3 jenis, yaitu:

  • Bak besi terbuka
  • Bak sampah
  • Bak datar (bak yang bagian kanan, kiri, dan belakangnya tidak ada tutupnya)

Pilihan bak tersebut membuat Fighter FM 65 FS dapat digunakan untuk mengangkut berbagai macam barang sehingga cocok digunakan untuk perusahaan apa pun.

Itulah beberapa informasi dan fakta-fakta terkait diesel jenis common rail yang kini menjadi primadona.